Gangguan pada sendi seperti sendi terasa nyeri, linu di jari tangan, kaki dan lutut, gejala-gejala tersebut ini adalah gejala dari artritis yang sering disebut orang pengapuran, di mana terjadi kerusakan pada tulang rawan sendi yang berakibat penipisan tulang rawan yang melapisi ujung tulang dalam persendian yang merupakan bantalan dan peredam. Artritis dapat dimulai sejak usia 20 – 30 tahun, namun seringkali gejalanya baru dirasakan setelah usia 40 th ke atas.
Penyebab paling umum nyeri lutut adalah akibat osteoartritis, yang lebih populer dengan sebutan artritis ‘lutut keropos’. Dalam kasus tersebut, tulang rawan, yakni lapisan bantalan jaringan di antara tulang persendian lutut, menjadi menipis. Tanpa tulang rawan yang cukup, tulang-tulang saling bergesekan sehingga menyebabkan friksi, rasa nyeri, dan lama-kelamaan permukaan tulang semakin memburuk. Nyeri lutut bisa juga disebabkan oleh reumatoid artritis (peradangan persendian tulang) dan kondisi degeneratif lainnya.
Gejala peradangan sendi (Artritis):
- Sering terasa kaku sendi pada pagi hari (morning stiffness).
- Bengkak pada persendian disertai warna kemerahan serta rasa hangat.
- Mengalami gangguan menggerakan sendi dengan normal.
- Rasa nyeri atau sakit pada sendi bagian dalam.
Hal perlu diperhatikan untuk mendapatkan Tulang dan Sendi sehat, agar Anda tetap aktif di usia senja:
- Biasakan gaya hidup sehat dengan makan makanan dengan gizi seimbang serta hidup dengan pola hidup yang sehat.
- Jagalah berat badan yang ideal agar beban persendian tidak terlalu berat.
- Olah Raga yang teratur dan sesuai dengan kondisi masing-masing.
Osteoarthritis (OA) telah sukses membuat lutut banyak orang menjadi kaku dan nyeri. Langkah pengobatan, seperti injeksi steroid dan operasi, dapat membantu tubuh kita untuk tetap aktif serta mengurangi bobot badan yang berlebih. Namun, para peneliti menunjukkan kita bisa mengatasi masalah lutut ini dengan rutinitas yang menyenangkan, dengan cara mengkonsumsi makanan yang berkualitas serta tentu saja yang mengandung zat pencegah nyeri lutut ini terjadi. Para meneliti telah bekerja keras dan menemukan ada nutrisi khusus yang dapat mengantisipasi nyeri lutut ini.
Penelitian Glucosamine:
- Glucosamine menurunkan peradangan pada tikus penderita arthritis. Hasilnya:
- Mengurangi bengkak dan nyeri.
- Status fungsional membaik.
(Kolanski SL. complementary and alternative therapies for rheumatic disease, Hospital Practice, 2001)
- Penyempitan celah sendi (perbaikan tulang rawan). Hasilnya:
- Penyempitan celah sendi
- Glucosamine: 0,06 mm
- Placebo: 0,31 mm
(Reginster, J.Y. et al, 2001)
- Glucosamine membangun kembali tulang rawan yang rusak.
1,5 gr Glucosamine diberikan selama 30 hari kepada 80 pasien osteoarthritis parah.
Hasilnya:
- Kelompok Glucosamine: sampel terlihat persis sama dengan tulang rawan yang sehat.
- Kelompok Placebo: sampel menunjukkan bukti-bukti khas osteoarthritis (terlihat “sakit”)
(Dovanti, A. et al, 2001)
Penelitian Boswellia
- Boswellia Serrate sebagai anti peradangan pada pasien Osteoarthritis dan Rematik Arthritis.
- 42 pasien Osteoarthritis selama 8 minggu
- 78 pasien rematik arthritis selama 8 minggu.
Hasilnya keluhan yang diderita pasien sangat jauh berkurang.
(Kimmatkar 2003, Sander 1998, Kulkarni 1991)
Nutrisi yang dianjurkan adalah Suplemen Radang Sendi Glucosamine Plus Boswellia serta beberapa suplemen Kesehatan Tulang & Sendi lainnya